Wahananews - Papua | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melanjutkan pembangunan Bendung Wanggar di Kabupaten Nabire yang sempat terhenti pada tahun 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bendung Wanggar dibangun untuk mengairi lahan pertanian seluas 3.200 hektare di Kabupaten Nabire.
Baca Juga:
Pertemuan Ilmiah HATHI 2024 di Sorong, PUPR Dorong Ahli Hidraulik Kembangkan Inovasi Bidang Sumber Daya Air
Menurutnya, dibangunnya bendung Wanggar sebagai upaya memanfaatkan potensi curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.
"Papua memiliki potensi air paling besar dari seluruh wilayah Indonesia karena curah hujannya paling tinggi. Jadi, kami prioritaskan pengelolaan SDA di Papua untuk pembangunan jaringan irigasi kecil mendukung pertanian," kata Basuki, Selasa (05/04/2022).
Bendung Wanggar dibangun bertahap, dimulai sejak 2019 dengan pekerjaan pemancangan sheet pile, pembuatan cofferdam sepanjang 845 meter untuk pembangunan tubuh bendung, pekerjaan lantai upround hulu dan pembuatan pilar Jembatan inspeksi.
Baca Juga:
Gaji Terendah Rp 9,4 Juta, Kementerian PUPR Buka 6.388 Formasi CPNS 2024
Pada tahun 2020, pembangunan Bendung Wanggar dilanjutkan dengan pekerjaan pemancanagan sheet pile pada tapak dinging kanan dan kiri, pemancangan tiang pancang diameter 30 cm, dan pembuatan tapak dinding kanan dan kiri hulu bendung.
Rencana pembangunan TA 2022 meliputi pekerjaan lantai hilir bendung, dinding kanan dan kiri hilir bendung, dinding kanan hulu bendung, dan pekerjaan mercu bendung dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 74,9 miliar.
Selanjutnya pada TA 2023 juga direncanakan pekerjaan penyelesaian meliputi cofferdam, dinding tegak kiri hulu dan dinding miring (sayap) bendung, sandtrap, jembatan inspeksi, tanggul penutup bendung, jaringan primer dan bangunan irigasi hingga ke sadap pertama. Total kebutuhan anggaran untuk pekerjaan TA 2023 diperkirakan sekitar Rp 251,1 miliar.