Keadaan ini mengakibatkan terhambatnya perkembangan otak dan fisik, kerentanan terhadap penyakit, sulitnya anak berprestasi, dan saat dewasa sangat mudah menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya.
Seorang anak dikatakan mengalami stunting jika secara fisik pada umumnya anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya, memiliki berat badan rendah untuk anak seusianya, dan pertumbuhan tulangnya mengalami penundaan.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Diberitakan sebelumnya, penderita stunting di beberapa wilayah Papua masih tinggi, yakni dikisaran angka 30 persen. Salah satu penyebab utamanya adalah sangat kurangnya informasi tentang bagaimana pemberian asupan gizi dan pola hidup yang berkualitas bagi ibu hamil dan bayi. Angka stunting di Papua masih tinggi dari target nasional di bawah 10 persen. [Redaktur: Hotbert Purba]