Direktur PT Sepeda Untuk Indonesia bagian dari Grab Indonesia, Iki Sari Dewi mengatakan kerja sama antara pemerintah dan swasta merupakan salah satu kunci dalam percepatan alih teknologi menuju ekosistem kendaraan berbasis listrik di Indonesia. Dalam jangka panjang, kerja sama dan alih teknologi itu akan memberikan dampak positif.
“Grab melalui komitmen #LangkahHijau terus berupaya menghadirkan solusi nyata, termasuk pengembangan konsep e-mobility di Indonesia bersama PLN. Kami menargetkan menghadirkan total 14.000 armada kendaraan listrik di akhir tahun ini untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik Tanah Air,” katanya.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Grab sebagai operator kendaraan listrik berbasis ride-hailing di Indonesia terus berupaya mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik.
Sejak meluncurkan armada kendaraan listrik perdana pada 2019, Grab kini telah mengoperasikan lebih dari 8.500 kendaraan listrik, dengan dominasi pada kendaraan roda dua.
Dengan jumlah itu, pengurangan emisi CO2 mencapai 4.600 ton, setara dengan menanam 260.000 pohon.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Tak hanya berdampak positif pada lingkungan, kehadiran armada listrik juga membuka peluang baru bagi mitra pengemudi.
Grab mengoperasikan armada kendaraan listrik dengan skema rental. Yaitu, Grab membeli motor listrik dari produsen, kemudian menyewakannya per hari.
Dengan demikian, mitra pengemudi dapat berhemat karena pemeliharaan motor ditanggung Grab. [hot]