Dalam Program Si-Ipar, anggota Satgas Binmas berusaha memberikan pengajaran dan dukungan kepada anak-anak binaan di Kampung Kama. Namun, masih ada beberapa anak yang belum optimal menangkap materi pembelajaran karena keterbatasan waktu belajar di tengah kesibukan membantu orangtua berkebun serta berjualan di pasar.
“Meskipun demikian, kehadiran anggota Satgas disambut baik oleh masyarakat setempat dan semangat anak-anak binaan untuk mengikuti kegiatan belajar tetap tinggi,” tuturnya.
Baca Juga:
Polisi Mengajar Hingga ke Kampung-Kampung, Program Gabus Terus Berantas Buta Aksara di Kabupaten Jayapura
Ia berharap, Program Si-Ipar Polri memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di daerah tersebut. Selain itu, program ini dapat membantu mereka dalam persiapan mengikuti ujian paket A.
“Program ini diprioritaskan bagi anak-anak yang putus sekolah maupun tidak bersekolah dan semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di daerah ini,” Ipda Benyamin.
sementara, Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023 Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pelaksanaan kegiatan Si-Ipar sudah menjadi kegiatan rutin yang terus ditingkatkan untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.
Baca Juga:
Polisi Mengajar, Menghidupkan Semangat Belajar Anak Putus Sekolah di Intan Jaya Papua
“Harapannya melalui kegiatan ini dapat mendongkrak kemajuan dan potensi yang mereka miliki sehingga dapat bermanfaat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di masa depan nantinya,” demikian Kombes Benny.
Program yang digagas Ops Rasaka Cartenz 2023 merupakan salah satu upaya membantu pemerintah daerah setempat dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya di bidang pendidikan. Diketahui kualitas IPM di Kabupaten Jayawijaya masih rendah yakni dengan angka 58,03. [Redaktur: Hotbert Purba]