Hal tersebut menjadi tantangan yang akan dihadapi oleh para generasi muda nantinya jika tidak bisa menyeimbangkan antara kebutuhan duniawi dan spiritual tersebut.
Keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tentu berperan besar dalam tumbuh kembang anak-anak Indonesia.
Baca Juga:
Menteri PANRB Azwar Anas Perkuat Kolaborasi Manajemen Kinerja dengan Pemerintah Selandia Baru
Menurut Anas, anak-anak yang saat ini berada di tingkat PAUD, SD, dan SMP akan memegang andil dalam proses menjadi generasi emas di 2045.
Oleh karena itu mereka perlu dibekali dengan nilai-nilai kejujuran sedari dini agar menjadi pribadi yang dapat diandalkan di kemudian hari.
“Yang paling penting bukan hanya bagaimana dia mendapatkan sekolah atau pendidikan yang baik. Tapi bagaimana mereka menjadi manusia yang jujur, bermental baik, menghargai perbedaan, berbudaya, dan punya lingkungan yang mendorong proses-proses kreatif sehingga anak-anak kita nanti tidak hanya punya ijazah yang baik, tapi juga tangguh dan visioner,” imbuh mantan Kepala LKPP ini.
Baca Juga:
Kementerian PANRB Setujui 26.319 Usulan Kebutuhan ASN Kementerian PUPR
Hal senada disampaikan oleh Pendeta Resort HKBP Rawamangun Benhard Pangaribuan saat membuka kegiatan tersebut.
Baginya, generasi emas bukan saja sebatas generasi yang mampu melakukan banyak hal.
“Tapi kita yakin generasi emas tidak pernah lepas dari kejujuran. Itulah pentingnya pembentukan karakter bangsa, ketulusan hati, dan (hati) yang penuh damai,” pungkasnya. [hot]