Papua.WahanaNews.co | Kapolda Papua Inspektur Jenderla (Irjen) Mathius Fakhiri mengatakan insiden bentrok satuan Korps Brimob Polri versus Komando Pasukan Khusus (Kopasus) TNI sudah selesai.
Insiden ini hanya salah paham dan sudah diselesaikan tingkat level pemimpin masing-masing satuan mengakhiri perselisihan.
Baca Juga:
Brigjen Patrige Renwarin Diangkat Kapolri Jadi Kapolda Papua
Mathius mengatakan, dua satuan saling salah paham itu, sama-sama bertugas sebagai personel Operasi Nemangkawi.
Dari Kopassus, kata dia, adalah satuan tugas (Satgas) Nanggala. Sedangkan, dari Brimob adalah Satgas Amole.
“Mereka itu sama-sama Operasi Nemangkawi. Sama itu,” kata Mathius.
Baca Juga:
12 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Kapolda Papua Mathius Fakhiri Jadi Jenderal Bintang Tiga
Personel Operasi Nemangkawi, berada dibawah kendalinya. “Mereka itu (Operasi Nemangkawi) di bawah Kapolda. Sudah diselesaikan langsung,” ujar Mathius.
Ia memastikan, tak akan ada lagi keributan antara personel keamanan, baik dari Polri, maupun TNI di Papua. “Tidak akan lagi. Sudah aman-aman saja,” ujar dia.
Sementara, sebelumnya Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) Ahmad Mustofa Kamal mengatakan bentrokan terjadi antara Korps Brimob dengan Kopassus, di Tembagapura, Timika, Sabtu (27/11).
Bentrokan terjadi di Mess Hall, Ridge Camp Pos RCTU Mile-72. Ia menerangkan, bentrokan itu berawal dari enam personel Satgas Amole Kompi-3 dari Satuan Brimob Polri, yang berada di lokasi kejadian berjualan rokok.
Para personel baret merah Angkatan Darat (AD) itu, membeli rokok yang dijual oleh anggota Brimob.
Namun, harga rokok yang ditawarkan anggota kepolisian, membuat para satuan militer naik pitam karena kemahalan. “Personel Nanggala itu, komplain harga.
Jadi, terjadi adu mulut dan salah paham, personel Satgas Nanggala ada yang memukul personel Amole dengan menggunakan benda tumpul, dan tajam,” ujar Kamal.
Atas aksi pemukulan tersebut, enam anggota Satgas Amole mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Atas insiden tersebut, kata Kamal.
Personel Satgas Amole dari Brimob lainnya, melakukan perlawanan, dan mendatangi para personel Satgas Nenggala Kopassus.
Sehingga kesalahpahaman tersebut, berujung pada bentrokan antar satuan keamanan.
Lanjut Kamal, bentrokan tersebut cepat diredam.
Sudah diselesaiakn di level pimpinan, masalah sudah diselesaikan semua.
Jadi itu cuma salah paham dan sudah diselesaikan dengan cara damai,” terang Kabid Humas Polda Papua ini. [hot]