PAPUA.WAHANANEWS.CO, Yahukimo - Sebanyak 11 orang tewas dan 46 lainnya berhasil selamat dalam serangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di area tambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Minggu (6/4/2025).
Serangan ini menambah daftar panjang aksi kekerasan bersenjata yang kerap terjadi di wilayah Papua, terutama di area pertambangan yang kerap menjadi sasaran kelompok bersenjata.
Baca Juga:
KKB Tembaki Pesawat yang Ditumpangi Bupati Puncak di Bandara Ilaga
Tragedi kemanusiaan ini kembali terjadi di wilayah Yahukimo, Papua.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Minggu, 6 April 2025 hingga Senin, 7 April 2025.
Akibat penyerangan brutal tersebut, 11 orang dilaporkan tewas, delapan lainnya hilang, dan puluhan selamat setelah berhasil melarikan diri.
Baca Juga:
Bripda LO Suplai Senjata ke KKB, Kini Terancam Hukuman Mati
Serangan dilakukan di area pendulangan emas, yakni di Lokasi 22 dan Muara Kum, yang berada di wilayah terpencil Kabupaten Yahukimo.
Kelompok bersenjata diduga datang secara tiba-tiba dan menyerang para pendulang menggunakan senjata api, senjata tajam, dan panah.
Berdasarkan informasi, korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah. Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.
"Total pendulang emas yang tewas ada 11 orang. Di mana enam orang sudah diidentifikasi nama-nama mereka, sedangkan lima orang lainnya masih diidentifikasi," kata Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, dikutip Kamis 10 April 2025.
Faizal mengatakan, dari keterangan saksi yang selamat, kelompok KKB itu menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama. Hal itu guna untuk mengelabuhi para korban.
"Para KKB menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama, yang diperkuat dengan kesaksian salah satu korban selamat," lanjutnya.
Selain 11 korban tewas, terdapat dua warga sipil yang diketahui masih disandera KKB. Mereka adalah Tuan Dusun yang Bernama Dani dan istrinya Gebi.
Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap pelaku.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di area rawan tanpa koordinasi dengan aparat keamanan, terutama di daerah pertambangan ilegal yang sering menjadi sasaran kelompok bersenjata.
"Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan di Papua tetap terjaga," demikian Faizal.
[Redaktur: Hotbert Purba]