PAPUA.WAHANANEWS.CO, Tolikara - Pelaksanaan Rapat Pimpinan (Rapim) dan Musyawarah Daerah (Musda) III DPD II KNPI Kabupaten Tolikara pada tanggal 12–13 Desember bukanlah agenda rutin organisasi semata. Kegiatan ini menjelma menjadi peristiwa sejarah penting dalam perjalanan gerakan kepemudaan di Tanah Papua.
Tahapan sidang musyawarah daerah dipimpin langsung DPD I KNPI Papua Pegunungan, dengan komposisi pimpinan sidang Ketua Bayam Keroman, ST, Sekretaris Yulans FY Wenda dan Anggota Dolpinus Weya, A. Md. Sos
Baca Juga:
Membangun Rumah Tuhan Sebagai Energi Harmoni Membangun Peradaban Papua Pegunungan
Musda berjalan tertib, demokratis, dan bermartabat, pemuda Tolikara matang secara politik, dewasa dalam berdemokrasi, dan siap memikul tanggung jawab sejarahnya.
Seluruh unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Tolikara, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, hingga jajaran OPD hadir menyaksikan dan mengawal seluruh tahapan Musda KNPI Tolikara III hingga selesai.
"Ini adalah komitmen pemda Tolikara yang tegas, bahwa negara tidak berdiri jauh dari pemuda, pemerintah daerah tidak abaikan masa depan pemuda, dan ini penegasan visioner pemimpin bahwa KNPI dipandang sebagai mitra strategis pembangunan, bukan sekadar organisasi seremonial," kata Ketua DPD KNPI Papua Pegunungan Dolpinus Weya.
Baca Juga:
KNPI Papua Pegunungan Ajak Masyarakat, Jaga Suasana Sejuk dan Dukung Kebersamaan Gubernur–Wakil Gubernur
Lanjutnya, dibawah kepemimpinan Bupati Willem Wandik dan Wakil Bupati Yotam Wonda, pemerintah daerah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun harapan dan masa depan pemuda-pemudi Tolikara.
"Mereka hadir bukan untuk mengintervensi, melainkan menghormati kedaulatan forum pemuda. Inilah wajah kepemimpinan yang memahami bahwa Pemuda bukan objek kebijakan, melainkan subjek perubahan," ucap Dolpinus Weya.
Apa yang terjadi di Tolikara adalah pelajaran berharga bagi seluruh kepala daerah di Indonesia. Bahwa memperkuat KNPI dan OKP Cipayung bukan ancaman bagi stabilitas, melainkan investasi strategis bagi keberlanjutan daerah, bangsa, dan negara.