Hidup manusia ini ibaratkan dengan bunga artinya bunga dilihat cantik bagus tetapi sebentar saja matahari terbit bunga tersebut menjadi tidak bagus, sama halnya dengan hidup manusia saat ini, seperti air panas di belanga sebentar saja uap air panas naik lalu sebentar juga hilang.
Oleh karena itu, jagalah kesehatan hidup ini penuh dengan baik supaya saya dan kita semua menjadi lilin - lilin kecil menerangi bagi mereka yang membutuhkan penerangan melalui pelayanan kita sesuai profesi yang Tuhan kasih pada anda dan saya.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Orang belajar sejarah itu sangat mudah sekali tetapi ingat orang mau membuat sejarah itu sangat sulit, karena itu saat ini anda mau membuat sejarah atau mau belajar sejarah orang lain.
Saya lebih suka membuat sejarah artinya mendidik, mendorong, memotivasi, membuka mata hati rohani pada muda - mudi saat ini, melayani bagi mereka yang tak terlayani. Dengan kemampuan yang Tuhan kasih padaku dengan percaya diri entah kekurangan tentu ada sebagai manusia biasa tetapi kekurangan saya itu pasti urusan Tuhan untuk sempurnakan menjadi luar biasa.
Ibarat kiasan akan hal pentingnya pendidikan, bagi laki-laki buku jadikan istri pertama, bagi wanita sebaliknya jadikan suami pertama.
Baca Juga:
Denisovan, Manusia Purba yang Kuat: Jejak DNA-nya Masih Hidup di Orang Papua
Mempersatukan mudi - mudi generasi emas Papua ini di Honai, komunitas, para - para adat, di gereja dan dimana tempat yang kita bisa berteduh dan duduk bersama memulai diskusi hal - hal yang positif untuk masa depan.
Ingat orang Amerika, Jepang, Korea, Cina, Australia, Singapura, Israel, Jawa, Sulawesi, Jakarta, Filipin dan negara lain yang saya tidak sebut satu persatu mereka itu tidak akan pernah datang membangun manusia Papua ini dengan jujur yang ada pasti mereka akan datang dengan visi khusus yaitu membunuh manusia Papua, menyiksa, mencuri, memperkosa, merampok kekayaan alam Papua yang Tuhan kasih pada Orang Asli Papua.
Maka saat ini Orang Asli Papua, ayolah jangan menutup matamu, bukalah matamu, bersatu hati, bangkitlah dari Honai, selamatkan identitasmu, bangsamu, bahasamu, budayamu, dan bersatu hati, bersatu padu, bersatu visi menentukan masa depan dari sekarang bukan besok.