WahanaNews-Papua | Jaringan Damai Papua (JDP) senantiasa memandang bahwa jalan damai melalui dialog atau negosiasi adalah jalan terbaik untuk menyudahi konflik bernuansa kekerasan bersenjata di Tanah Papua yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun ini.
JDP mendorong pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) guna memulai langkah mewujudkan keinginannya untuk menyelesaikan konflik bersenjata termasuk soal penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens melalui jalan damai yaitu dialog atau negosiasi.
Baca Juga:
Ini Pernyataan Sikap Jaringan Damai Papua (JDP) Terkait Penembakan Yan Christian Warinussy di Manokwari
Hal ini disampaikan juru bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, SH di Manokwari, Papua Barat pada Minggu 4 Juni 2023.
Kata dia, minimal langkah awal ke arah tercapainya maksud baik berdialog dan atau bernegosiasi dengan Pemerintah Indonesia dapat dilakukan sejak sekarang ini.
"Komunikasi dapat dibangun dengan menetapkan siapa sang komunikator atau tokoh kunci yang dipilih sendiri oleh level pimpinan TPNPB dan atau OPM," imbau juru bicara JDP ini.
Baca Juga:
JDP: "Persoalan Papua Merdeka dan NKRI Harga Mati Tak Mungkin Selesai dengan Kontak Senjata"
Sehingga jalan komunikasi diantara dua pihak yaitu TPNPB dan atau OPM dengab Pemerintah Indonesia sudah dapat dimulai, pungkasnya.
Lanjut Warinussy, tempat pertemuan dapat disepakati apakah di wilayah negara tetangga Papua New Guinea (PNG) atau kah di negara yang memiliki hubungan etnis Melanesia seperti Kepulauan Solomon (Solomon Island) atau di Negara Pasifik seperti Selandia Baru dan Australia.
Dengan berjalannya komunikasi informal, maka akan sangat membantu mendinginkan suasana konflik bersenjata yang masif terjadi di Tanah Papua akhir-akhir ini.
JDP sangat meyakini bahwa pertemuan antara para utusan khusus dari Presiden Joko Widodo mewakili Pemerintah Republik Indonesia dengan urusan khusus TPNPB dan OPM akan menjadi jalan bagi dimulainya persiapan-persiapan penting oleh para pihak dalam menyudahi konflik sosial politik yang sudah cukup lama berlangsung dan telah menelan banyak korban nyawa maupun materi di Tanah Papua dari berbagai pihak, demikian Yan Christian Warinussy. [hotbert purba]