Pada saat muncul, tentunya pengunjung bisa berjalan-jalan dan berkegiatan di area berpasir putih tersebut.
Tak jauh dari sana, ada Pulau Metu Debi yang jadi destinasi wisata rohani, sejarah, dan alam. Kampung Tobati sendiri merupakan pusat penyebaran agama Kristen Protestan di Jayapura.
Baca Juga:
Sandiaga Uno Sebut Generasi Z dan Y akan Buat Transformasi Digital Lebih Cepat
Kampung tersebut juga memiliki Taman Wisata Teluk Youtefa. Destinasi tersebut terhampar di wilayah garis pantai Kota Jayapura yang terletak di teluk kecil yang berada di dalam Teluk Yos Sudarso.
Taman Wisata ini diapit oleh dua buah tanjung yang menjorok dari samping kiri yaitu tanjung Pie dan Tanjung Saweri di samping kanan, dan hanya dipisahkan oleh selat kecil yang lebarnya ± 300 meter yang disebut dengan Selat Tobati dan sekaligus merupakan pintu masuk dan keluar.
Di dalam taman tersebut, terdapat hutan mangrove dan beberapa hutan sagu. Terdapat pula dua aliran sungai yang bermuara pada Taman Wisata Alam Teluk Youtefa yaitu sungai Acai dan Sungai Entrop dengan lebar sekitar 20 meter. Kemudian ada Pantai Hamadi. Itu merupakan daerah pesisir pantai di Kelurahan Hamadi.
Baca Juga:
Survei CSIS: Kalangan Muda Lebih Suka Ganjar Ketimbang Anies dan Prabowo
Pantai tersebut merupakan daerah hak ulayat suku Tobati. Posisi daerah pesisir pantai Hamadi yang strategis karena berhadapan langsung dengan Teluk Humbolt (Yos Sudarso) di perairan Kota Jayapura yang berbatasan langsung dengan PNG.
Lalu ada Gunung Mher. Gunung ini merupakan batas timur kawasan Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.
Gunung itu konon merupakan asal muasal masyarakat Tobati dan Enggros, sehingga oleh masyarakat, gunung ini dianggap mempunyai kekuatan gaib karena dihuni oleh roh-roh leluhur mereka.