WahanaNews - Papua | Pilot pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Mark Marthen, hingga saat ini belum ditemukan.
Keberadaan pilot Susi Air tak diketahui sejak pesawat yang ia terbangkan dan diduga dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.
Baca Juga:
Ini Pernyataan Sikap Jaringan Damai Papua (JDP) Terkait Penembakan Yan Christian Warinussy di Manokwari
Terkait hal tersebut, Jaringan Damai Papua (JDP) meminta pemerintah dan aparat untuk lebih mengedepankan pola pendekatan damai dalam menghadapi segenap aksi berbentuk teror seperti penyanderaan yang tengah dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) tersebut terhadap pilot bernama Philip Mark Marthen asal Selandia Baru saat ini.
JDP yakin pendekatan damai yang hendak didorong oleh Presiden Joko Widodo melalui Panglima TNI dan Kapolri, kata Jubir Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy, SH melalui keterangan tertulis diterima Papua.WahanaNews.co, Sabtu (11/2/23).
Proses pendekatan damai melalui komunikasi antara Pimpinan TNI dan Polri ke wilayah distrik Paro, Kabupaten Nduga, sedapat mungkin mesti dapat memberi kepastian hukum bagi warga masyarakat setempat bahwa mereka terlindungi secara hukum.
Baca Juga:
Jaringan Damai Papua (JDP) Serukan kepada Semua Pihak yang Berkonflik di Tanah Papua Menempuh Jalan Damai
JDP justru memberi saran agar baik TNI dan Polri maupun para pemimpinan TPN PB dapat memulai langkah lunak (soft) yang tidak semata-mata hanya untuk membebaskan pilot Philip Mark Marthen, ujar Warinussy.
Tapi yang terpenting adalah agar ada keinginan bersama pada pihak pemerintah Indonesia yang dipersonifikasikan dengan hadirnya Presiden Joko Widodo untuk mendorong dimulainya dialog kemanusiaan dan atau dialog damai guna mengakhiri konflik bersenjata yang hingga saat ini terus meningkat ekskalasinya, dan tidak saja terjadi di wilayah Ndugama.
lanjut Warinussy, JDP sekali lagi mendorong pihak TNI dan Polri untuk menahan setiap kehendak melakukan operasi keamanan di wilayah distrik Paro dan Ndugama secara luas demi kepentingan usaha penyelamatan sandera pilot Philip Mark Marthen asal Selandia Baru tersebut.