"Bukan hanya sarana dan prasarananya yang mumpuni, tetapi Papua sudah sangat hebat bisa menggelar event olahraga terbesar di Indonesia dengan baik.
Apalagi sumber daya alamnya sangat indah. Khususnya venue cabor selam. Buat saya yang sudah mengikuti enam kali PON, arena selam di Papua ini (Teluk Yos Sudarso) adalah yang terbaik," kata Vania.
Baca Juga:
Wapres Ma'ruf Amin dan Wury Menanam Pohon Sukun di Sulbar
Testimoni serupa disampaikan atlet sepatu roda DKI Jakarta Barijani Mahesa Putra. Awalnya, dia merasa tidak yakin dengan kondisi keamanan di Papua. Sejumlah orangtua atlet dari Jakarta pun juga merasa khawatir akan kondisi anak-anak mereka. Namun keraguan itu terjawab bahwa saat ia bertanding kondisi keamanan di Jayapura sangat terkendali.
Tak hanya itu, dirinya bahkan terkesan dengan penerimaan masyarakat Papua terhadap kedatangan tamu-tamu kontingen dari berbagai daerah. "Apa yang saya pikirkan berbeda dengan apa yang saya temui di lapangan. Penerimaan masyarakat Papua ini membuat saya terkesan, mereka sangat baik dan antusias melihat kami bertanding. Begitu juga penerapan protokol kesehatannya, sangat ketat dan benar-benar dijaga," ujarnya dari Media Center KONI Jakarta.
Para atlet itu pun berharap arena pertandingan dan infrastruktur publik yang ada itu dapat terjaga dan dimanfaatkan selepas PON. "Semua harus terus dimanfaatkan agar terawat. Ini untuk kemajuan olahraga Papua khususnya dan Indonesia," ucap Barijani yang meraih medali emas dalam nomor Sprint 500 M+D putra.
Baca Juga:
Wapres Resmikan KPN di Desa Talaga Kecamatan Dampekas Donggala
Dari Mimika, atlet cabor atletik asal Sumatra Selatan, Sri Mayasari mengaku bangga telah memecahkan rekor nasional lari 400 meter yang berumur 37 tahun atas nama Emma Tahapary. Menurutnya, stadion atletik di Mimika Sport Complex merupakan salah satu yang terbaik di Asia.
Sementara itu, para official dan pengurus PB PON lainnya mengaku kondisi di Merauke dan Mimika sangat aman. Mereka juga bisa memperoleh makanan khas Papua yang lezat dengan harga terjangkau. Stok mie instan dalam kemasan dan abon yang dibawa dari rumah pun akhirnya tak semuanya dimakan saat tiba di Papua.
Pertandingan PON XX 2021 Papua baik cabang olahraga utama dan eksebisi sudah dimulai sejak 22 September 2021 dan telah berakhir pada 14 Oktober 2021. Total 7.039 atlet telah saling berlomba untuk mengukir prestasi terbaik di empat klaster penyelenggaraan PON XX, yaitu di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Mimika. Pada PON kali ini, ada 37 cabor dengan 56 disiplin yang diperlombakan. Jumlah itu ditambah lagi dengan para official dan perangkat pertandingan menjadi sebanyak 21.687 orang.