Papua.WahanaNews.co, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua mengambil langkah-langkah tegas terhadap penyerangan pekerja tambang emas tradisional yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Insiden tragis ini terjadi di Kali I, Kampung Mosum II, Distrik Samboga, Kabupaten Yahukimo pada Senin (16/10/2023), sekitar pukul 14.30 WIT. Penyerangan tersebut menewaskan lima orang pekerja tambang.
Baca Juga:
Setelah Serangan Iran ke Israel, Pertamina Jamin Stabilitas Harga BBM
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri usai memimpin Apel Gelar Pasukan dalam pelaksanaan Operasi Mantap Brata Cartenz 2023-2024 di Lapangan Sat Brimob Polda Papua, memberikan pernyataan kepada awak media terkait insiden penyerangan tersebut, Selasa (17/10/2023).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan saran dan masukan yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan tegas dalam proses penegakan hukum.
Kapolda menekankan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan bersenjata yang terjadi di Tanah Papua. Namun, dalam mengambil tindakan tegas, pihaknya berusaha untuk merencanakannya dengan matang agar tidak menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
Baca Juga:
Potensi Konflik Panas Iran-Israel, Kemlu RI Siapkan Rencana Darurat Untuk WNI
"Aparat Keamanan dan pihak terkait akan bekerja sama dengan seksama untuk mengungkap pelaku di balik kejahatan ini. Kami juga akan meningkatkan keamanan untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu di Papua tidak terganggu oleh pihak-pihak yang berseberangan," tegas Kapolda Papua.
Pihak berwenang saat ini masih dalam proses penyelidikan mendalam untuk mengidentifikasi pelaku dan memastikan keamanan wilayah tersebut.
Sementara, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, memberikan penjelasan terbaru terkait penegakan hukum yang tengah diupayakan oleh Kepolisian untuk menindak lanjuti aksi penyerangan yang terjadi di Kali I, Kampung Mosum II, Distrik Samboga, Kabupaten Yahukimo.