“Melalui RDTR bisa diketahui mana wilayah yang digunakan untuk kawasan wisata, industri, atau jasa, berdasarkan karakteristik dan kondisi lokal yang ada di Kabupaten Merauke,” ungkap Yusharto.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi.
Baca Juga:
Menuju 20 Hari Pencoblosan, Polda Papua Imbau Warga Tetap Jaga Kamtibmas
Yusharto mengapresiasi Universitas Musamus yang telah menghasilkan berbagai inovasi. Dirinya berharap Pemkab Merauke dapat menerapkan inovasi tersebut dalam pembangunan daerah.
“Selain itu, berdasarkan data indeks inovasi daerah terdapat ada banyak inovasi dari berbagai sektor yang bisa direplikasi, sehingga Kabupaten Merauke tidak perlu investasi, namun bisa langsung diujicobakan dan diterapkan,” ujar Yusharto.
Ia mengingatkan pentingnya inklusivitas dalam proses pembangunan. Yusharto menekankan agar seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha kecil dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), turut dilibatkan dalam skema industrialisasi yang dirancang.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Infrastruktur Areal Lumbung Pangan di Wanam, Merauke
“Industrialisasi itu bukan hanya untuk pelaku usaha besar, namun BUMDes juga harus diikutkan,” demikian Yusharto.
[Redaktur: Hotbert Purba]