Keduanya mengaku masih merasa sedih dan merindukan sang ayah. "Kangen papah," ungkap Yuli yang tidak bisa membendung air mata yang keluar.
Keduanya juga sangat khawatir dengan ibunya yang kembali ke Nduga. Sudah berbulan-bulan mereka tidak bertemu. Untuk mengobati kerinduan, hanya dengan telepon, karena mereka masih trauma untuk kembali ke Nduga berkumpul bersama-sama.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Untuk diketahui Alexander adalah satu dari 10 korban yang meninggal dunia akibat serangan KKB di Nduga pada Sabtu (16/7/2022) tahun lalu.
Tinus Janwarin bercerita terkait teror KKB kepada dirinya.
Ditempat terpisah, Tinus Janwarin salah satu dari 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga yang dievakuasi Satgas Damai Cartenz dari intimidasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya, ia mengaku masih trauma.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Pria berdarah Maluku ini menceritakan apa yang terjadi hari demi hari mendapatkan intimidasi dari KKB selama melakukan pembangunan puskesmas.
Saat pengerjaan pertama pada pertengahan Desember 2022 lalu sudah mendapatkan teror.
Semua barang yang dibawa oleh pekerja diperiksa oleh KKB, baik itu dompet, HP dan identias. Kelompok kriminal tersebut juga membakar barang-barang milik pekerja.