Papua.WahanaNews.co | Demius alias Temius Magayang ditangkap pada Minggu (28/11/2021) siang di Jalan Gunung, Distrik Dekai, Yahukimo.
Demius, yang juga Komandan Operasi KKB Kodap XVI Wilayah Yahukimo ini, masuk daftar pencarian orang dalam sejumlah kasus pembunuhan di Distrik Dekai.
Baca Juga:
Personil Polsek Ilu Korban Penyerangan OTK di Puncak Jaya Dirawat Intensif di RS Bhayangkara Polda Papua
Salah satunya yang mencuat adalah pembunuhan anggota staf KPUD Yahukimo, Henry Jovinski.
Demius Magayang, pimpinan kelompok kriminal bersenjata di Papua, bakal dijerat pasal pembunuhan berencana.
Dia diduga kuat membunuh staf Komisi Pemilihan Umum Daerah Yahukimo pada 11 Agustus 2020 tahun lalu.
Baca Juga:
Polda Papua Tekankan Netralitas Polri pada Pilkada 2024
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faizal Ramadhani di Jayapura, Senin (29/11/2021), mengatakan, Demius bersama Senat Soll membunuh Henry di Jembatan Brasa, Distrik Deikai.
Atas perbuatannya, dia akan dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
”Demius bisa terancam pidana hukuman seumur hidup atau hukuman mati,” tegas Faizal.
Akan tetapi, Demius tidak hanya akan dijerat hukum terkait pembunuhan pada Henry.
Dia masih menjalani pemeriksaan terkait kasus tewasnya warga bernama Muhammad Toyib serta dua anggota TNI AD di Bandara Nop Goliat Deikai.
Adapun, Senat Soll sudah ditangkap lebih dulu pada 2 September 2021 di Distrik Deikai. Namun, Senat meninggal dunia pada 26 September 2021 karena sakit akibat luka tembak di kaki kanannya.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menuturkan, Demius masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura. Saat ditangkap, dia sempat melawan sehingga harus ditembak aparat
”Demius langsung diterbangkan dari Yahukimo ke Jayapura pada pukul 12.20 WIT. Dia akan menjalani perawatan dan pemeriksaan sehingga dapat menguak sejumlah aksi KKB di Yahukimo selama ini,” katanya.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mendukung kepolisian menangkap komplotan KKB. Didimus menilai, KKB sengaja menganggu program 100 hari kerja yang dicanangkannya sejak dilantik pada 4 Mei 2021.
Dukungan terhadap pembangunan jalan Trans-Papua di Yahukimo, misalnya, tersendat karena terhenti. Padahal pembangunannya bakal menghubungkan Deikai, ibu kota Yahukimo, ke 20 distrik (kecamatan) serta dua kabupaten, yakni Jayawijaya dan Yalimo.
”Masyarakat di pedalaman Yahukimo merindukan fasilitas jalan yang memadai. Sebab, masyarakat kami selama ini lebih sering menggunakan moda transportasi udara,” ungkap Didimus.
Sepanjang Januari-November 2021, terjadi 35 aksi KKB di Kabupaten lntan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak, dan Kabupaten Maybrat. Akibatnya, empat prajurit TNI tewas saat berjaga di Pos Koramil Kisor.
Total, sepanjang tahun ini, 16 aparat keamanan dan 15 warga sipil meninggal dunia. Selain itu, 21 aparat keamanan dan 10 warga terluka. Konflik bahkan juga menyasar siswa SMA yang dianggap KKB sebagai informan. [hot]