WahanaNews-Papua | Jaringan Damai Papua (JDP) sangat menyesalkan peristiwa kekerasan yang kembali terjadi di Wamena dengan menelan korban nyawa 10 (sepuluh) orang warga sipil tewas serta sekitar 23 orang lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa yang diduga disulut oleh isu atau informasi adanya penculikan anak tersebut secara melawan hukum telah menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Diduga sekitar 13 rumah serta 2 (dua) ruko dibakar.
Baca Juga:
Universitas Baliem (UNIBA) Papua Melepas 117 Mahasiswa Mengikuti KKN
JDP senantiasa mendorong semua pihak di atas tanah Papua untuk senantiasa mengedepankan cara-cara damai dalam upaya penyelesaian perselisihan dan atau konflik sosial berbentuk apapun dan bermotif apapun, demikian kata Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/2/23).
Pihaknya menyesalkan catatan informasi bahwa diantara 10 (sepuluh) orang yang meregang nyawa, 7 (tujuh) orang diantaranya mengalami luka tembak.
Itu artinya ada dugaan terjadi penembakan yang diduga keras berasal dari senjata api yang dimiliki aparat saat berupaya menenangkan peristiwa rusuh tersebut.
Baca Juga:
Politisasi 'Perang Suku' di Lembah Baliem Wamena
JDP mendorong Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri dan jajarannya mampu mengungkap siapa oknum prajurit yang telah terlibat serta memprosesnya secara hukum hingga ke pengadilan.
JDP juga mendorong agar semua pihak hendaknya menahan diri dan tidak melakukan gerakan apapun, termasuk menghimpun massa.
Namun mempercayakan penyelesaian masalah tersebut kepada para tokoh dan pemuka adat maupun tokoh masyarakat setempat.
JDP juga mendorong Kapolda Papua melalui Kapolres Jayawijaya untuk segera melakukan gelar perkara dan meningkatkan tahapan proses masalah ini secara hukum dari tahapan penyelidikan (Lidik) menjadi penyidikan (Sidik) serta menetapkan siapa-siapa yang akan bertanggung jawab menurut hukum.
JDP senantiasa mendorong terbangunnya suasana damai di antara warga sipil di Wamena dan saling menghargai dan mengakui serta menghormati, demikian Jubir JDP Yan Christian Warinussy. [Bawi Kogoya/hot]