WahanaNews-Papua | Pasca Kerusuhan yang terjadi di wilayah Sinakma, Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, aktifitas Proses Belajar Mengajar (PBM) di Wamena tidak berjalan.
Mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi serta aktivitas lainnya.
Baca Juga:
Darurat Anak Kecanduan Lem Aibon di Jayawijaya Papua Pegunungan
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wamena, Yosep Wibisono menjelaskan, sejak pagi anak-anak didik dan juga guru sempat hadir untuk mengikuti PBM di kelas.
"Tapi kami pulangkan lebih awal, mengingat secara psikologis, anak-anak sudah terganggu, jadi kalau dipaksakan tidak mungkin," kata Yosep, Jumat (24/2/2023) di Wamena.
PBM yang tidak berjalan bukan hanya di Smansa Wamena saja, melainkan terjadi di beberapa sekolah dari tingkat pendidikan dasar sampai menengah yang ada di Kota Wamena.
Baca Juga:
Selamatkan Generasi Papua dari Penggunaan Lem Aibon, Peran Pemerintah Daerah sangat Dibutuhkan
"Mungkin juga karena akibat trauma berkepanjangan, sehingga ada sesuatu yang bisa mengganggu psikologi anak-anak otomatis ada anak didik yang datang atau tidak," ungkap Kepsek Smansa.
Tampak aktifitas sekolah sepi di Wamena (Foto: WahanaNews/Amin Momiage)
Tidak hanya anak didik yang di pulangkan lebih awal, namun beberapa tenaga pengajar ada yang tidak datang ke sekolah, dikarenakan situasi pasca kerusuhan Sinakma.