WahanaNews-Papua I Kelompok kriminal bersenjata (KKB) diminta untuk mengurungkan niatnya menempuh jalan perang di Papua.
Polisi mengajak untuk sama-sama menjaga kedamaian di Bumi Cenderawasih.
Baca Juga:
KKB Serang Pos Satgas Operasi Damai Cartenz-2024, Kontak Senjata Pecah di Intan Jaya
Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan mengatakan bahwa pihaknya akan membantu proses-proses perundingan apabila hal tersebut yang diinginkan oleh kelompok separatis tersebut.
"Harapan saya, tindakan saudara-saudara saya yang tergabung dalam KKB Intan Jaya, tetap kalian sadar bahwa tindakan kalian tidak menyelesaikan persoalan yang kalian inginkan. Perang berakibat dendam dan sakit hati jadinya," kata Sandi, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (2/11/2021).
Sandi mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut sejauh ini sudah merupakan tindakan pidana sehingga memiliki konsekuensi hukum. Belum lagi, tindakan tersebut banyak mengakibatkan korban meninggal.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Ia pun meminta agar KKB dapat turut menjaga situasi keamanan di Papua yang selama ini sudah damai.
"Berharap bisa mengevaluasi kembali situasi yang sudah damai di Kabupaten Intan Jaya ini dari bulan Februari sampai Oktober. Kita jaga sama-sama," tambahnya.
Polisi, kata dia, akan melakukan penindakan secara tegas apabila kelompok tersebut enggan menempuh jalur diplomasi dan terus mengganggu keamanan di wilayah Papua.
"Dengan terpaksa saya lakukan tindakan tegas," tandasnya.
Tentara Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sebelumnya tetap menyatakan bahwa perang terjadi di wilayah Papua. Mereka mengatakan bahwa situasi itu kembali intens terjadi di wilayah Intan Jaya, Papua sejak 24 Oktober 2021 lalu.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan bahwa situasi perang tersebut kerap terjadi dan membuat masyarakat sipil mengungsi keluar dari kampung halamannya.
"Dalam hal ini komandan yang pimpin perang yaitu Undius Kogeya melaporkan bahwa perang Pembebasan Nasional bangsa Papua untuk lawan pasukan teroris yaitu TNI Polri telah kembali dibuka di Intan Jaya," tambahnya.
Sementara, polisi mencatat ada 5.859 orang yang mengungsi pasca kontak senjata pecah di kawasan Bandara Bilorai, Jumat (29/10) lalu.
Pada 29 Oktober, kontak senjata yang diikuti aksi pembakaran bangunan itu berlangsung alot sekitar dua jam lamanya. Pada pukul 17.50 WIT, kondisi baru kondusif dan personel gabungan TNI-Polri kembali ke Polsek Sugapa.
Berdasarkan catatan kepolisian, kerugian materiil dalam serangkaian aksi tersebut meliputi satu bangunan rumah, gudang, mobil tangki air dan ambulans yang terbakar.
Sebelum itu pun, kontak tembak juga pecah di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (26/10). Seorang bayi bawah lima tahun (balita) meninggal dunia karena terkena peluru. (tum)