“Sudah diperiksa oleh dokter pribadi dari Singapura, dua minggu yang lalu. Dan rencana besok ada dokter dari Singapura juga datang untuk mengontrol kesehatannya,” tambah Aloysius.
Tim pengacara mempersilahkan pimpinan KPK dan tim dokter IDI untuk datang. Namun, mereka juga ingin ada pendapat kedua melalui pemeriksaan tim independen, di luar dari tim yang dibentuk IDI. Dengan demikian, keterangan yang diperoleh dari pemeriksaan dua tim dokter ini akan saling melengkapi, tidak hanya dari satu sisi.
Baca Juga:
Lukas Enembe Minta Dibantu Berdiri Sebelum Meninggal
“Tapi biarlah dokter IDI datang terus periksa dulu, nanti ada hasil, berikutnya kita pertimbangkan, apakah perlu datangkan dokter dari Perhimpunan Dokter Indonesia yang dipimpin dr Terawan,” ujarnya.
“Yang jelas, kita perlu second opinion, begitu,” tambah Aloysius memberi alasan.
Aloysius mengaku terakhir ketemu Lukas Enembe di rumahnya pada Kamis (27/10). dia memastikan, secara fisik gubernur Papua itu tidak mampu berbicara dalam jangka lama.
Baca Juga:
Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia di RSPAD
Berkali-kali Aloyius meyakinkan, bahwa Lukas Enembe benar-benar sakit. Karena itu, prinsipnya masyarakat Papua ingin Lukas diperiksa dengan baik.
Meski sakit, Aloysius memastikan Lukas tetap bisa memimpin pemerintahan, dibantu oleh Sekda dan seluruh jajaran. Koordinasi secara daring juga bisa dilakukan.
Sementara, Ketua KPK Firli Bahuri, pada Jumat (28/10) kembali menegaskan bahwa KPK akan datang ke Jayapura bersama tim IDI.