WahanaNews - Papua | Jaringan Damai Papua (JDP) menyampaikan keprihatinannya atas kejadian di Dogiyai, Sabtu (13/11) yang menewaskan 2 (dua) korban, seorang diantaranya berusia anak-anak dan mengakibatkan terjadinya bentrokan antara aparat Polri dengan warga sipil setempat.
JDP senantiasa mendesak dilakukannya upaya pendekatan kemanusiaan terhadap berbagai kasus apapun.
Baca Juga:
Jaringan Damai Papua (JDP) Memandang Penting Adanya Pendekatan Kemanusiaan di Moskona Barat Kabupaten Bintuni
Pendekatan kemanusiaan, seharusnya menjadi pilihan baik pada aparat keamanan (Polri dan juga TNI) maupun rakyat sipil di dalam mensiasati langkah pertama ke arahan penemuan jalan keluar dalam penyelesaian masalah di Tanah Papua, termasuk di Dogiyai sendiri.
Demikian keterangan di sampaikan juru bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, SH., di Manokwari, Senin (14/11).
Menurut Warinussy, apabila pilihannya melalui jalan kekerasan, maka pasti kekerasan akan dihadapi pula dengan kekerasan yang pada gilirannya bakal melahirkan korban-korban berikut dan tidak berakhir secara damai.
Baca Juga:
Meninggalnya Aktivis HAM Papua Yones Douw, Yan Christian Warinussy: "Mengejutkan Jaringan Damai Papua dan LP3BH Manokwari"
Dalam upaya membangun perdamaian bagi semua di Tanah Papua, JDP senantiasa menyerukan dilakukannya pendekatan dialogis dalam mendorong penyelesaian berbagai kasus apapun, termasuk dalam menyikapi kasus atau insiden kecelakaan lalu lintas yang korbannya adalah rakyat sipil.
Beberapa hari lalu di Manokwari, Provinsi Papua Barat juga terjadi dugaan kecelakaan lalu lintas yang menewaskan warga sipil setempat.
Akibatnya kelompok warga lainnya mengambil jalan turun jalan dengan membakar ban dan melakukan pemalangan di Jalan Raya Maripi dan ini cukup berpengaruh pada kelancaran arus lalu lintas keluar masuk kota Manokwari.