“Pembiayaan pendidikan ke luar negeri difasilitasi oleh kabupaten. Selanjutnya, di luar negeri, menjadi beban masing-masing kabupaten,” ujar Wapres saat memberi arahan.
“Ilmu yg tidak ada di sini, kita ambil ke sana (luar negeri),” sambungnya.
Baca Juga:
Wapres Minta Baznas Perbanyak Beasiswa Khusus Guru, Tingkatkan Mutu Pendidikan di Papua
Sedangkan terkait keagamaan, Wapres menekankan, agar minimnya tenaga pendidik agama dapat teratasi. Salah satunya adalah dengan mendirikan pendidikan tinggi agama.
Usai memaparkan berbagai solusi yang perlu diupayakan, Wapres meminta agar Gubernur Papua Selatan menyatukan persoalan-persoalan di tiap-tiap daerah dan menyusunnya berdasarkan prioritas.
“Kita ingin agar anggaran yang sudah diberikan, dialokasikan menjadi sesuatu. Jangan seperti selama ini, anggarannya besar, tapi tidak ada wujudnya. Kita ingin, saat kita masuk Papua, wujudnya ada, untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” harapnya.
Baca Juga:
Dari Wamena, KH Ma’ruf Amin Lanjutkan Kunker di Sorong
Sebelumnya, perwakilan Bupati Papua Selatan, Bupati Merauke Romanus Mbraka, menyampaikan sejumlah permasalahan di Papua Selatan, termasuk di antaranya akses jalan darat yang belum terfasilitasi, akses komunikasi melalui internet yang sering terkendala, dan kemiskinan ekstrem.
Sementara itu, tokoh agama juga menyampaikan persoalan terkait minimnya jumlah tenaga pendidik agama dan izin pendirian rumah ibadah.
Sedangkan tokoh adat, dalam pertemuan ini menyampaikan perihal infrastruktur, konektivitas akses, pendidikan, dan kesehatan yang perlu dibenahi dan mendapat solusi yang efektif.