“Sosialisasi dan pembentukan kelompok tani dan juga penyerahan buku tabungan buat anak-anak sekolah yang ada di kelompok tani, ini adalah korelasi semua dengan program. Dalam membentuk ekosistem pertanian ekonomi dan perbankan yaitu budaya menabung”. tegas Kanex.
Sebagai clossing statement, Kanex memjelaskan bahwa, budidaya Kedelai ini tanpa pupuk dan pestisida. Tapi secara keseluruhan di wamena dalam bercocok tanam tidak menggunakan pupuk.
Baca Juga:
Universitas Baliem (UNIBA) Papua Melepas 117 Mahasiswa Mengikuti KKN
Budaya gotong royong warga Wamena.
Budaya gotong royong, merupakan budaya dasar untuk membangun di pedesaan Kabupaten Wamena dan sekitarnya. Semua orang turun bekerja tua muda wanita pria.
Tanpa ada bantuan pemerintah maupun lembaga keuangan. Yang juga merupakan konsep awal di warga wamena “berdiri di atas kaki sendiri”.
Baca Juga:
Politisasi 'Perang Suku' di Lembah Baliem Wamena
Kita (pihak Bank Papua) coba untuk merefresh mindset masyarakat, yang sudah terkontaminasi dengan bantuan.
Setelah itu, baru disetting kembali pola pikir mereka, sehingga ke depan mereka tidak serta merta berharap bantuan tapi, bangun kemampuan yang sudah Tuhan berikan, untuk berkembang dan bertahan hidup, demikian Kanxsius Iba. [hot]