Periode sebelumnya, PON lebih sering dilaksanakan di wilayah Jawa dan Sumatera, serta sekali diadakan di Makassar (1957) dan Samarinda (2008).
Bagi Papua, momentum tersebut menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan daerahnya kepada ribuan insan olahraga yang datang dari seluruh penjuru negeri.
Baca Juga:
PLN Siapkan Skema Berlapis untuk Listrik Tanpa Padam di MotoGP Mandalika
Selain itu, pelaksanaan PON berpotensi mendorong aktivitas ekonomi yang sempat melambat sebelumnya.
Kontruksi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memproyeksikan seluruh rangkaian kegiatan PON akan meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB) Papua sebesar Rp 1,28 triliun atau setara 0,7 - 1,1 persen.
Baca Juga:
Tim Medis PON XX Papua Belum Terima Honor, DPR Papua Minta Audit
Kontributor utama peningkatan tersebut antara lain sektor konstruksi, akomodasi, dan makan minum, serta transportasi.
Di bidang konstruksi, peningkatan tak hanya terjadi mendekati pelaksanaan PON XX. Sejak ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah, nilai PDRB sektor tersebut tercatat terus bertambah.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, nilai PDRB sektor konstruksi pada 2014 atas dasar harga konstan sebesar Rp 12,80 triliun.