Jika digabungkan dengan sektor konstruksi, setidaknya hampir separuh dari PDRB Papua dapat dikendalikan melalui pelaksanaan PON 2020.
Pada gilirannya, momentum tersebut akan membawa Papua kembali menjadi salah satu provinsi yang konsisten mengalami pertumbuhan positif meski di masa pandemi. Apalagi, PON yang tinggal menghitung hari tersebut dilaksanakan di empat kluster yang cukup menopang perekonomian Papua.
Baca Juga:
PLN Siapkan Skema Berlapis untuk Listrik Tanpa Padam di MotoGP Mandalika
Keempat kluster tersebut ialah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Merujuk catatan BPS Papua, lebih dari separuh PDRB Papua tahun 2020 disumbang oleh empat kabupaten/kota tersebut (54,12 persen).
Prestasi Papua
Selain menghadirkan beragam manfaat dari sisi ekonomi, pelaksanaan PON di Papua juga menjadi kesempatan untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Papua di bidang olahraga. Sebab, prestasi Papua dalam PON sempat mengalami penurunan.
Baca Juga:
Tim Medis PON XX Papua Belum Terima Honor, DPR Papua Minta Audit
Merujuk laporan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua 2020, prestasi Papua sempat menurun selama periode PON tahun 2008 dan 2012. Saat itu, Papua menduduki peringkat 11 dan 15 dari seluruh provinsi yang turut berlaga. Padahal, periode-periode sebelumnya selalu memasuki 10 besar, bahkan menduduki peringkat lima pada PON XI tahun 1985.
Dengan dibangunnya sejumlah sarana olahraga baru, serta renovasi pada sarana yang sudah ada dan sempat rusak, kesempatan bagi masyarakat Papua untuk melakukan latihan lebih terbuka dengan fasilitas yang lebih memadai. Apalagi, sejumlah arena olahraga dibangun dengan standar internasional, seperti Stadion Papua Bangkit. Stadion berstandar FIFA itu disebut-sebut menjadi salah satu stadion terbaik yang dimiliki Indonesia. Selain itu, terdapat juga arena akuatik yang dilengkapi fasilitas kolam berstandar internasional.
Bahkan, arena tersebut telah mendapatkan sertifikat atau pengakuan dunia dari organisasi induk federasi olahraga renang internasional (FINA) pada 27 Juli 2020. Bukan tidak mungkin masyarakat Papua secara keseluruhan akan lebih antusias berlatih.