Tahun berikutnya, nilainya meningkat menjadi Rp 15,42 triliun dan Rp 18,53 triliun pada 2020. Tak hanya itu, andil sektor tersebut pada total PDRB Papua pun kian meningkat. Pada 2014, kontribusinya baru mencapai 19,24 persen, tanpa memasukkan kontribusi sektor pertambangan.
Namun, masifnya pembangunan arena olahraga untuk keperluan PON XX membuat kontribusinya semakin tinggi, menjadi 21,55 persen pada 2020. Data termutakhir menunjukkan, sumbangan sektor konstruksi kian tinggi seiring semakin dekatnya pelaksanaan PON.
Baca Juga:
PLN Siapkan Skema Berlapis untuk Listrik Tanpa Padam di MotoGP Mandalika
Triwulan II-2021, andilnya pada PDRB mencapai 21,85 persen sejalan dengan dilakukannya sejumlah penataan di kawasan olahraga Kampung Harapan dan Doyo Baru. Total biaya penataannya Rp 211,7 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dana tersebut antara lain digunakan untuk pembangunan area parkir, jalan penghubung antar-arena, dan ruang terbuka hijau. Sebagai informasi, pada 2014, Pemerintah Provinsi Papua menganggarkan Rp 6 triliun untuk pembangunan sembilan sarana baru.
Dana tersebut juga digunakan untuk renovasi berat dan ringan sarana yang sudah tersedia. Sebagai antisipasi adanya inflasi yang diperkirakan 10 persen per tahun, anggaran ditambah Rp 3 triliun (Kompas, 4 April 2014).
Baca Juga:
Tim Medis PON XX Papua Belum Terima Honor, DPR Papua Minta Audit
Dampak Berganda
Sejalan dengan semakin menggeliatnya sektor konstruksi, sektor transportasi juga bisa dipastikan turut bergerak. Kedatangan atlet dan ofisial dengan segala aktivitasnya selama di Papua akan melibatkan peran sektor transportasi. Untuk mendukung aktivitas tersebut, Kementerian Perhubungan menyediakan 428 bus selama kegiatan PON berlangsung.
Bus tersebut terdiri atas 217 bus mikro yang berisi 19 tempat duduk dan 211 bus medium dengan masing-masing 25 tempat duduk. Pergerakan tersebut berpotensi mendorong laju pertumbuhan sektor transportasi yang terpuruk beberapa waktu terakhir.