Sementara, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya melaporkan bahwa pada Rabu (07/06/23) sekitar pukul 22.45 wit telah terjadi pembakaran rumah warga, data sementara personel di lapangan bahwa di Km 80 sebanyak 6 rumah dan Km 64 sebanyak 1 rumah terbakar rangkaian pasca konflik 2 kelompok warga tersebut.
“Kini kami juga masih melakukan penyelidikan terhadap para korban yang mengalami luka-luka pasca konflik yang terjadi di Kabupaten Nabire,” ucap Kapolres Nabire.
Baca Juga:
STAK Nabire Terima Mahasiswa Baru S1, S2, S3, Nawipa: "Belajar Berproses"
Aparat gabungan TNI/Polri bersama Pemerintah Daerah akan melakukan upaya agar konflik dapat berakhir tanpa adanya jatuh korban maupun kerugian material,” ujar Kapolres.
Kapolres Nabire mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hadir pada saat ini agar dalam penyelesaian masalah harus diselesaikan dengan baik dan aman.
"Semua warga wajib menjaga situasi Kamtibmas kabupaten Nabire tetap kondusif," imbaunya.
Baca Juga:
Rapat SSH Disdik Papua Tengah Diwarnai Sorotan BP3OKP Soal Lemahnya Pemanfaatan Dana Otsus
Kapolres juga meminta kepada para tokoh maupun yang diberikan tanggung jawab di masing-masing kelompok untuk bisa membantu dalam mengendalikan warganya, sehingga kedamaian dapat tercipta di Kabupaten Nabir, juga aktifitas dapat berjalan normal kembali.
Dalam pertemuan, warga mendengarkan arahan Bupati dan Kapolres Nabire, lalu dilanjutkan dengan penyerahan santunan dari Bupati Nabire sebesar Rp20.000.000,- dan Bupati Paniai sebesar Rp100.000.000,- kepada pihak keluarga korban meninggal. [hotbert purba]