Papua.WahanaNews.co - Silahkan anda menilai saya gila, tetapi saya harus menulis apa yang saya alami, lihat, dengar, sentuh dan rabah. Dari pada saya tidak menulis dan berbicara sama sekali.
"Kebenaran yang ditulis dengan darah dan air mata serta penderitaan rakyat tidak akan di hapus atau ditutupi dengan kebohongan yang di tulis dengan tinta". (Dr A G Socrates yoman, MA)
Baca Juga:
Jelang PSU di Banggai Sulawesi Tengah, Dua Anggota DPRD Jadi Korban Penganiayaan
Secara jujur sadar dan terbuka Money politics (politik uang) adalah politik kotor yang sedang di praktekan di tanah Papua.
Prektek-praktek elite kapitalisme modern sedang dimainkan di tanah Papua. Hal ini mencederai, merusak nilai-nilai demokrasi pasca pemilu tahun 2024 hampir seluruh tanah Papua terlihat terjadi manuver politik uang.
Negara Indonesia merupakan negara demokrasi bukan negara totaliter/otoriter yang mudah diombang-ambingkan, negara Indonesia bukan negara kapital tetapi negara Indonesia adalah negara demokrasi.
Baca Juga:
Usai Viral Serahkan Uang Rp 15 Juta untuk PCNU Sikka, Paket JOSS Dilaporkan ke Bawaslu
Nilai demokrasi Indonesia hancur karena money politik (politik uang) mengakibatkan seluruh tanah Papua akan menghadapi kemunduran secara eksklusif dan permanen.
Praktek-praktek manuver politik uang adalah politik praktis, politik paling kotor yang sedang di praktekan di atas tanah Papua, uang membuat manusia Papua susah melihat wajah, pikiran, perasaan dan hati seseorang. Hal ini merekomendasikan kita menuju Papua mundur.
Setiap negara berkembang karena pendidikan setiap daerah maju karena pendidikan bukan karena uang, uang tidak membuat rakyat sejahtera tetapi uang selalu melahirkan diskriminasi, marginalisasi, dan manipulasi serta melahirkan konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat.