3. Seluruh bangunan rusak akibat kerusahan Kota Wamena, termasuk pembangunan Kantor Bupati Kota Wamena belum direkontruksi (dibangun) kembali.
4. Seluruh kampung dan Distrik Kabupaten Jayawijaya tidak ada satupun jalan diaspal dibawah kepemimpinan oleh Bupati John Banua. Bahkan jangankan pembangunan jalan dari Distrik menuju ke Kota dan atau antar Distrik lebih-lebih seluruh jalan Kampung, jalan dalam Kota Wamena sendiri rusak parah tidak pernah sama sekali diaspal selama masa kepemimpinan John Banua saat ini.
Baca Juga:
Wamena Hening dan Sepi, Hari Rekonsiliasi: Langkah Pertobatan Menuju Kota Damai
5. Semua harga barang di Kota Wamena tidak ada standarisasi harga, pedagang menaikkan harga semaunya, seluk-beluk barang kebutuhan pokok didatangkan dari luar, sebenarnya sebagian komoditi dapat disediakan mama-mama Papua, seperti cabe, bawang dll.
"Saran saya selaku pemuda Jayawijaya dan 40 Kepala Suku LMA seluruh Distrik Jayawijaya mendesak John Richard Banua mundur dan melaporkan semua kasus-kasus ini ke lembaga penegak hukum yakni Polda Papua, BPK, PPATK dan KPK RI", ungkap Ismail Asso.
Kita semua berhak meminta keterbukaan aparat penegak hukum, kemana larinya uang rakyat Jayawijaya dan dipakai atau digunakan kemana.
Baca Juga:
Rekonsiliasi Daerah 31 Juli 2025 di Kabupaten Jayawijaya, Warga Diminta Hentikan Semua Aktivitas
Hal ini harus dibuka terang benderang, agar rakyat pemilik uang Otsus Jayawijaya tahu dan sadar kemana larinya uang mereka, demikian Ismail Asso. [bawi kogoya/anang/hot]