"Dengan terpaksa saya lakukan tindakan tegas," tandasnya.
Tentara Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sebelumnya tetap menyatakan bahwa perang terjadi di wilayah Papua. Mereka mengatakan bahwa situasi itu kembali intens terjadi di wilayah Intan Jaya, Papua sejak 24 Oktober 2021 lalu.
Baca Juga:
Baku Tembak di Sugapa, TPNPB Klaim Tembak Tiga Personel TNI
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan bahwa situasi perang tersebut kerap terjadi dan membuat masyarakat sipil mengungsi keluar dari kampung halamannya.
"Dalam hal ini komandan yang pimpin perang yaitu Undius Kogeya melaporkan bahwa perang Pembebasan Nasional bangsa Papua untuk lawan pasukan teroris yaitu TNI Polri telah kembali dibuka di Intan Jaya," tambahnya.
Sementara, polisi mencatat ada 5.859 orang yang mengungsi pasca kontak senjata pecah di kawasan Bandara Bilorai, Jumat (29/10) lalu.
Baca Juga:
KPA Intan Jaya Apresiasi 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati: Bukti Nyata Pelayanan Publik
Pada 29 Oktober, kontak senjata yang diikuti aksi pembakaran bangunan itu berlangsung alot sekitar dua jam lamanya. Pada pukul 17.50 WIT, kondisi baru kondusif dan personel gabungan TNI-Polri kembali ke Polsek Sugapa.
Berdasarkan catatan kepolisian, kerugian materiil dalam serangkaian aksi tersebut meliputi satu bangunan rumah, gudang, mobil tangki air dan ambulans yang terbakar.
Sebelum itu pun, kontak tembak juga pecah di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (26/10). Seorang bayi bawah lima tahun (balita) meninggal dunia karena terkena peluru. (tum)