Oknum petugas itu langsung memukul saya, dan saya hanya berusaha menghindar dan blok pukulannya, tapi sempat beberapa pukulan masuk ke wajah saya. Akhirnya saya mengalami memar di muka, dan ada darah yang mengucur keluar.
Saya menyelamatkan diri lari masuk ke ruangan sekretaris kantor Badan Perbatasan. Tapi oknum petugas keamanan itu tetap mengejar saya, dan saya sempat terjatuh dan dipukul lagi olehnya.
Baca Juga:
Pengeroyokan Wartawan di Maybrat, LP3BH Manokwari Desak Kapolres Maybrat Menindaklanjuti Laporan Polisi
Saya secara pribadi tidak habis pikir, kenapa oknum anggota petugas keamanan itu bisa datang mencari dan memukul saya?, padahal saya tidak buat kesalahan sama sekali.
"Lagi kata oknum petugas keamanan yang menjadi pelaku itu, dia bilang 'belum tahu saya kah?, saya ini tugas lama di Pegunungan. Saya punya pistol mana?, saya tembak kau nanti!'.
Dan saya sudah sampaikan ke pelaku, bahwa berita itu sifatnya tidak menjatuhkan pemerintah daerah kabupaten Keerom sama sekali.
Baca Juga:
Stop Kekerasan Terhadap Wartawan, Kapolres Maybrat Diminta Tangkap Para Pelaku Pengeroyokan Onesimus Semunya
Berita itu saya buat secara spontan, karena saya sebagai wartawan saat terjadi insiden pemukulan anggota masyarakat kepada petugas Satpol PP, berada tidak jauh dari TKP.
Saat saya wawancara korban (anggota Satpol PP), yakni masyarakat yang datang hanya menggunakan celana pendek lalu diduga berbau alkohol dan memukul petugas Satpol PP itu hingga berdarah, sudah ada keterangan yang saya peroleh sehingga beritanya saya ekpos.
Sebelumnya saya juga sudah meminta konfirmasi Sekda Keerom, namun karena lama dibalas, saya spontan naikkan beritanya.