Jadi kalau ditanya sukses, ya bingung, apa suksesnya itu, karena saya nggak punya duit dengan punya duit bedanya apa ya. Bedanya dulu kalau saya makan susah, kalau sekarang nggak, dulu jalan kaki tahun 99, kan saya jalan kaki semua ini di Jalan Diponegoro sampai ke Gambir itu jalan kaki, dulu gembel pokoknya. Saya kan di Jakarta dulu tidur di mushola gembel kita dulu kan. Saya Pakai baju saja dulu Rp 50 ribu, sekarang mungkin karena tuntutan jadi agak sedikit baik.
Tapi nggak ada juga perasaan kalau punya ini harus merasa lebih, bagi saya semua orang itu sama saja, yang membedakan itu di mata Allah.
Baca Juga:
DPC Barisan Merah Putih Fakfak Dilantik, Ini Kata Wakil Bupati
Sampai sekarang Anda sudah banyak perusahaan, titik baliknya itu sebenarnya di mana?
Pada saat keluar kerjaan. Kemudian saya buat perusahaan, perusahaan itu pernah menurun, kemudian saya bangkit. Bangkit itu Alhamdulillah mulai dari situ. Itu tahun 2004 belum terlalu lama.
Sekarang sudah ada berapa perusahaan?
Baca Juga:
Dorong ISPO Sawit Kawasan Bomberay dan Tomage untuk Keberlanjutan Usaha Perkebunan dan Peningkatan PAD Fakfak
Ya rahasia perusahaan lah. Ada beberapa lah, besar juga nggak, kecil juga nggak, jadi sedang-sedang saja. Saya suka sedang-sedang saja.
Anda dirikan sendiri itu ya?
Hampir semua.