Siapa orang paling berjasa bagi Anda?
Mamah dan bapak saya. Kerja keras saya itu, saya terinspirasi dari ayah saya. Ayah saya itu seorang buruh bangunan, dia mampu menyekolahkan anaknya 8 orang, dan semua sarjana. Gaji Rp 7.500 per hari, tapi dia bisa memberikan makan untuk semua anaknya. Dia kerja, sakit pun dia kerja.
Baca Juga:
Pameran "Torang Creative & Ecotourism Festival 2025, Bank Indonesia Fasilitasi Produk Pala Tomandin Fakfak Tampil di Papua Barat Daya
Dia kerja tidak pernah mengeluh, begitupun mamah saya. Jadi rasa tanggung jawab untuk kerja keras menghidupi anak-anaknya, itu tinggi sekali. Dan cara itu yang kemudian saya adopsi dalam bekerja. Saya akan selalu kerja keras, karena kalau saya sendiri yang sudah sekolah, kemudian punya fighting spirit, kurang dari apa yang bapak saya lakukan, itu artinya ayah saya tidak berhasil dalam membina. Tapi kita bisa melakukan hal-hal yang minimal sama dengan ayah saya dalam konteks berjuang, maka ayah saya tidak gagal dalam melahirkan dan membina kami.
Bagi saya yang berjasa paling besar, ya mamah bapak saya. Yang selalu tidak henti-hentinya mengajari kami pada hal-hal yang ringan tapi prinsip. Contoh, sedikit punya kita, jauh lebih baik itu punya kita daripada mengambil hak orang. Satu lagi prinsip, bayarlah upah orang, sebelum keringatnya kering. Itu bapak saya, karena bapak saya pernah merasakan gajinya terlambat tiga hari, dan kami hampir tidak makan, kan begitu. Jadi kenapa bapak saya ngomong, karena dia pernah merasakan itu.
Saat sukses, orang tua Anda tahu?
Baca Juga:
Kampung Sum Wujudkan Program Pala Unggul, Tanam Pala di Koridor Ruas Jalan Teluk Patipi Fakfak
Bapak saya sudah meninggal, jadi waktu bapak saya meninggal itu 2003. Bapak belum sempat melihat saya bisa melakukan hal sifatnya mencukupi standar. Saya masih karyawan waktu itu. Mama saya Alhamdulillah masih ada. (tum)