Saya waktu itu punya karyawan 4 orang, kita pikir gampang, itu ternyata nggak gampang juga itu jadi di bidang yang saya sudah kuasai di awal tiba-tiba pindah di bidang lain itu dari 0 lagi. Jadi monyet juga Bro, dari mobil tadi kita punya sampai saya kasih lagi kembali ke perusahaan, akhirnya terpaksa saya naik ojek lagi. Pertama kontrak, sewa, uang habis naik ojek lagi kita, sekretariat berjalan lagi, bikin lagi.
Kenapa Anda tinggalkan gaji besar saat umur masih muda?
Baca Juga:
Pameran "Torang Creative & Ecotourism Festival 2025, Bank Indonesia Fasilitasi Produk Pala Tomandin Fakfak Tampil di Papua Barat Daya
Banyak teman-teman yang bilang saya gila, hidup saya sudah aman nyaman, kok bisa mengambil risiko yang pada akhirnya monyet lagi, itu kan teman teman kuliah saya bekerja sebagai hina saya. Dan teman-temanku yang mengatakan saya gila, termasuk istri saya sekarang. Dulu itu hampir putus gara-gara saya jadi gembel lagi. Jadi harusnya gaji saya Rp 35 juta, buat dia ekspektasinya sudah cukup begitu loh, hidup mewah nggak, menderita nggak, cukup.
Tapi saya lebih memilih untuk tidak lanjutkan, di situ hampir saya tidak jadi menikah sama dia. Hampir itu, karena jadi monyet gitu kan. Tapi itu semua pilihan hidup menurut saya dan setiap hidup itu harus berani mengambil keputusan, kita tidak bisa masuk dalam bayangan yang tidak nyaman, saya ambil keputusan tapi itu kembali ya recovery saya itu hampir satu tahun. Recovery terus 1 bisnis goal. nah sudah mulai kerja enak di situ tapi ya dihina orang juga. Kesuksesan itu tidak ada yang dicapai dengan cara yang mudah, terkecuali yang orang sudah punya.
Di umur berapa atau fase yang mana saat Anda merasa sudah sukses?
Baca Juga:
Kampung Sum Wujudkan Program Pala Unggul, Tanam Pala di Koridor Ruas Jalan Teluk Patipi Fakfak
Kesuksesan itu relatif, dan saya tidak pernah merasa sukses. Biarlah orang yang menilai, tapi saya selalu punya prinsip hidup itu, belajar, belajar, dan belajar, serta kerja dan harus sukses. Jadi kerja keras, kerja cerdas, dan kerja Ikhlas, itu orientasi sama dengan ibadah.
Kalau kita kalau kita bekerja ikhlas, itu kalau kita tidak dapat profit di dunia, kalau ikhlas dan bermanfaat untuk orang, InsyaAllah profit kita akan diterima di akhirat sebagai bentuk amal ibadah. Dan menurut saya juga ukuran kesuksesan ini sebenarnya relatif. Ada orang yang mengatakan bahwa duit banyak itu sukses, kalau saya mengatakan tidak.
Bagi saya duit itu bukan tujuan hidup, itu bagi saya ya. Orang semua butuh duit, tapi duit bukan tujuan hidup, duit adalah fasilitas hidup. saya sebagai orang muslim tujuan hidup saya adalah harus bisa berguna bagi orang lain rakyat bangsa negara dan saya bisa menjalankan apa yang menjadi perintah Allah yang pada akhirnya kemudian suatu saat saya akan pertanggungjawabkan.